Ku kira ku berbeda

Aku terlarut dalam rasa yang terhanyut Dalam waktu yang berlari ku tertatih Bersama angan palsu, asa tanpa malu Sementara kereta terus melaju Dalam berbeda, kau hadiri tatapku Dan bertahan, terus menahan Berlalu dalam bisu Asapmu buatku sesak Dan terjerat dalam candu Lalu kembali hadir dalam bisu Dan tetap seperti hari-hari yang terlalu Kau berbisik dalamContinue reading Ku kira ku berbeda

Tak dapat kuberi judul

Dimusim dingin, aku hanya dapat berlindung dibalik dedahanan, Air mata yang jatuh tak juga dapat mencairkan salju dibawaku, Tuan, datangkanlah sinar yang dapat menghangatkan tubuhku, Dan mencairkan salju-salju disekelilingku. Tuhan, aku melihat sinar dijauh disana, Kuyakin sinar itu perlahan-lahan kan menghampiriku dan menghangatkanku Dan kudapat terbang kembali, bermain bersama teman-temanku, Bebas mengepakkan sayap dan berayun-ayunContinue reading Tak dapat kuberi judul

Suara ???

Mengalah pada hati Bohongi diri Atau mengalah pada emosi (?) Tercuri satu Yang lain tetap utuh Daripada kedua-duanya Ya, lebih baik seperti itu : Tak ada yang tahu Tak ada yang mengerti Legaku … Biar sendiri : Ada yang bermakna Ada yang tak berarti Kadang tertipu Bukan pada hati … mungkin … Seperti itu …Continue reading Suara ???

Kukira ia Dhillah

Sebuah pesawat canggih melintas diantariksa, jauh dari bumi tempat manusia berkumpul Aku berada diantaranya Riuh bocah bumi senandungkan lagu tempe bongkrek Dan rangkaian kalimat-kalimatku mulai sulit dimengerti Lalu datang pesawat singgah Kukira adalah dhillah Kuhentakkan kakiku hingga bergetar seluruh nadi Belum sempat senyum tersembul, kutersadarkan dari mimpi Ya, mimpi indah antariksa buyar seketika Beralih kemimpiContinue reading Kukira ia Dhillah

Puisi Haiku

Hening diri memutar sesuatu didiriku pada masa lalu Memperkosa jari-jari tanganku untuk beraiku Ada yang menjadi beku didiriku Aku menjadi seseorang yang melancholish Hantu, hantu … Datanglah padaku Mengapa kalian hanya datang bertiga ? Kegelapan dimensi entah keberapa hadir indera-inderaku pun gelagapan Bambu … Kucoba memasuki lubangnya memasung diriku sendiri Ah, dasar bambu lemah, kauContinue reading Puisi Haiku

Bukan Rayuan

Nona, bolehkah aku menjemputmu sore ini? Menjemputmu kembali setelah ku meninggalkanmu semalam? Atau kau telah membayar mahal orang lain untuk melakukannya? Ah, Nona… Semalam hanya setitik hitam dari hamparan luas jalan yang kita lalui Jalan yang tak harus selalu mulus teraspal Terkadang harus ada lubang-lubang, atau kumbangan air comberan Nona, maukah nanti sore kau kembaliContinue reading Bukan Rayuan

Ada apa?

Semuanyakan telah aku percayakan padamu… Tentang cinta, kasih sayang, dan pengorbanan Terserah kau pula mau buat apa padaku Menyuruhku tersenyumkah, atau menangis tersedu, lalu tertawa Menyuruhku berdirikah, duduk lalu berlari Aku tak pernah peduli yang akan dilalui Selama itu adalah perintahmu Tapi pagi tadi kau diam saja? Ada apa? Sudah enggankah kau memberi titah? KalauContinue reading Ada apa?

Untuk Gadis Berjubah Jingga

Maafkan aku, wahai gadis berjubah jingga Aku tahu kau begitu tulus dalam cinta Kau unik dan berbeda Terimakasih kau mau memberiku cinta, Tapi maafkan jika aku terpaksa harus menolaknya Kau harus tahu, aku tak mampu membalas pemberian tulusmu Tapi, bukan aku tak memiliki cinta yang kau minta Hanya saja, ada hal lain yang membuatku terpaksaContinue reading Untuk Gadis Berjubah Jingga

Pelacur Kaki Lima

Hai… Kau ada dimana? Dengan berjalan kaki sejak tadi kutelusuri trotoar Namun kau tak muncul Aku butuh kau malam ini! Dan seperti malam-malam yang terlalu Cukuplah kau sebagai pemuas nafsu Hai, kau ada dimana? Tahukan kau, aku rindu desah godamu? Aku merindukan senyum dan kerling nakalmu Leok anggun pinggul dan lututmu… Dan semua yang dapatContinue reading Pelacur Kaki Lima

Menjadi Dewasa Itu Menyakitkan

Menjalani hidup ternyata tak semudah yang kupikirkan saat kecil dulu Ceria yang selalu dari sesosok aku 10 tahun lalu pudar sudah Dan menghilang entah kemana Berubah menjadi galau, pesimis dan kusut… Dulu, tangisku adalah juga bahagiaku 24 jam kulalui tanpa duka, dan terasa lama Kini waktu seperti hembusan angin Berlalu, dan yang kurasa hanya lelahContinue reading Menjadi Dewasa Itu Menyakitkan