Puisi untuk kekasih baruku…

Bogor, 17 Agustus 2005, 00:47 Sesaat setelah kumampu berucap kata-kata itu Sesaat setelah kau dengan tulus menjawab semua harap Sesaat setelah sebuah komitmen berhasil kita sepakati Ada rasa bersalah dalam diri… Diri seorang manusia berwujud aku… Ketertakutan yang bukan tanpa alasan Keragu-raguan yang selama ini senantiasa kau coba tampikan Dan segala kegamangan di hati mencuatContinue reading Puisi untuk kekasih baruku…

Ada cinta yang tak kucinta…

Entah harus kumulai dari mana untuk mengakui kejujuran diri Bersamanya, hari selalu indah Bersamanya, langit terasa selalu cerah Ia terlalu tulus dalam segala Hingga kini masih sulit kutemui titik salah di dirinya Mengenal dirinya, dan tak peduli lagi pada waktu Menatap wajahnya, dan tak ingat lagi pada segala trauma Membelai rambutnya, dan aku semakin takContinue reading Ada cinta yang tak kucinta…

Puisi Untuk Kekasihku

Teringat pada semua yang telah dilalui bersama Terkenang segala yang telah kau berikan padaku Meyakini tentang sematan diri ini di hati Setia dan tangguh menghadapi sisi buruk diriku Kau kini menjadi bagian indah hidupku…! Segala curahan tulus tanpa ungkitan menjadi kisahmu untukku Memberikan nafas baru saat aku ketandusan ilham Dalam cerita panjang di waktu akuContinue reading Puisi Untuk Kekasihku

Puisi Untuk Sahabat-Sahabatku

Bagai bintang dan segala kebebasan di angkasa Bagai cerita tentang rasa surga Kita bersama Aneka warna hiasi alur algoritma kehidupan Terik dan sejuk adalah biasa Kalianlah sahabat-sahabatku, penyejuk bagi jiwa Senantiasa mendengar saat kumengeluh, padahal kalianpun sedang berada dalam peluh Senantiasa membelai saat kukecewa, padahal kalianpun tengah ada dalam gelisah Kalianlah sahabat-sahabatku, hadiah indah dariContinue reading Puisi Untuk Sahabat-Sahabatku

Puisi Untuk Keluargaku

Menopang seluruh yang ada di hati, tubuh, dan luangan kasih sayang kalian Hingga begitu indah setiap detik dalam hangat cengkrama Bunda, Ayah, dengan malu kukatakan : “Akulah anakmu…” Adik-adikku, dengan malu kukatakan : “Akulah kakakmu…” Pernah dan sering ku amat rapuh Pada kalian aku mengeluh, dan selalu Bunda… Sejujurnya telah kucoba kumpulkan keindahan dunia untukContinue reading Puisi Untuk Keluargaku

Kembali, siapa yang peduli?

Berlarilah ia dari hidupnya yang mati Mencoba mencari warna dalam mimpi Terpejam terpaksa dari sesuatu yang dibeli Dan merasa bahagia tanpa senyum Sepagi buta ia memukul kepala Berharap terpingsan dan tertidur lega Dan lupa pada segala luka Luka-luka dunia di dirinya Asap rokok lagi-lagi memenuhi aliran rongga udara tubuhnya Menunggu rubuh dan tak mengeluh ManusiaContinue reading Kembali, siapa yang peduli?

Solidaritas Kebersamaan

Di Amerika mulai dari Robin Williams, Sheryl Crow sampai John Kerry memakai gelang yang berwarna kuning untuk mendukung penelitian kanker. Di daratan Eropa Bono (U2), Bob Geldof, Keane, Jamelia, Minnie Driver dan Nelson Mandela memakai yang berwarna putih untuk memerangi kemiskinan. Dari lapangan sepakbola David Beckham dan Frank Lampard memakai warna biru mendukung kampanye anti-bullying,Continue reading Solidaritas Kebersamaan

7 LARANGAN SAAT MELAMAR KERJA

Tahu nggak kalau yang tersirat dari surat itu adalah, ”Kami telah menyuruh office boy menghancurkan surat lamaran Anda.” Sebenarnya, apa, sih, yang salah dengan lamaran dan resume Anda? Inilah beberapa kemungkinannya…. 1. Resume terlalu panjang. Siapa juga yang punya waktu membaca resume sepanjang delapan halaman? Panjang sebuah resume seharusnya satu sampai dua halaman saja. TakContinue reading 7 LARANGAN SAAT MELAMAR KERJA

Wajah Mencong Pasca Flu

detikcom – Jakarta, Wajah miring atau mencong sering dikacaukan dengan gejala gangguan peredaran darah otak atau stroke. Wajah miring atau mencong dapat terjadi akibat kelumpuhan mendadak pada otot wajah sesisi. Umumnya penderitaan wajah miring atau mencong ini setelah mengalami influensa.

Melihat Wajah Barat dan ‘Copy-paste’ nya

Oleh : Erros Jafar 06 Jul, 05 – 12:40 amimage image Wajah asli peradaban Barat merupakan ramuan dari unsur-unsur Yunani Kuno, Kristen, dan tradisi paganisme Eropa. Meski Barat telah sekular-liberal, sentimen keagamaan Kristen terus mewarnai.