Kau kekasih terbaik yang pernah kumiliki

Lalu aku tersadar, setelah tertidur dalam waktu panjang Aku sepi… Sejak dulu aku sendiri, tapi baru kali ini aku merasa sepi Dan malam ini aku teringat pada semua Cinta, amarah, egoisme… Lalu terpusat pada seorang putri Tangannya belum pernah kusentuh Menatap, sesekali… Dan lebih banyak diam. Aku begitu menghormatinya, mencintainya Aku tidak bodoh! Dan akuContinue reading Kau kekasih terbaik yang pernah kumiliki

Gadis Hantuku

Sesosok hantu datangiku ketika ku terjaga dalam malam sebulan yang lalu Aku takut? Tidak. Ia cantik luar biasa… Dan betapa ku bangga, ku telah berbincang dengan hantu wanita Gaun putihnya laksana baju pengantin bahagia Taring kecilnya, aduhai… Indah nian… Kikihannya menebar sejuta kerinduan Kehadirannya membawa sesuatu yang baru untukku… “Kau tak takut padaku…?” Aduhai, ternyataContinue reading Gadis Hantuku

Doaku Kala Terjaga Dari Mimpi Lama Dunia Fana

Tuhan, begitu sempurna kau ciptakan wajah ini… Kau hadirkan kerut di sela-sela dahi… Kau putihkan helai demi helai rambut ini… Mengajakku untuk mengingat hari… Sendi-sendi tubuh mulai kaku… Pandangan mengabur… Kaki melemah menompang tubuh Lalu pergantian waktu menegurku Begitu bijak Kau, Tuhan… Mahalah segalanya Engkau Kau sadarkaknku kala ku bercemin pada cermin nyata Semakin dekatlahContinue reading Doaku Kala Terjaga Dari Mimpi Lama Dunia Fana

Dan aku, siapa yang aku cintai?

Aku tengah bingung Siapa yang aku cintai? Mungkinkah saat ini aku tengah terkutuk? Karma… Dan aku bingung Andai saja cinta memintaku berdiri, maka pasti aku berdiri Andai cinta memintaku berlari, aka akan melakukannya Jika cinta memintaku diam, aku akan diam Tapi saat ini justru cintalah yang diam, berdiri, lalu berlari Siapa yang kucintai? Ada cintaContinue reading Dan aku, siapa yang aku cintai?

Aku Benci Kamu

“…ima wa mada kanashii love song atarashii uta utaeru made…”, lantunan merdu lagu First Love-nya Utada Hikaru malam itu tiba-tiba bergema dari satu kamar di sebuah rumah kosan mungil. Jeje tengah berada di ruang tamu tampak mengahayati benar setiap bait dari lirik lagu tersebut. Secangkir kopi panas mengepul di atas meja, menemaninya duduk di sofaContinue reading Aku Benci Kamu

Aku Benci Kamu

Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring. Dhillah berjalan terburu-buru, bahkan hampir berlari. Wajahnya penuh dengan amarah dan kekecewaan. “Dhillah! Dhillah! Tunggu…!” teriakan Jeje seolah tak didengarnya. Dhillah terus melaju tanpa menoleh. “Dhillah! Tunggu dulu! Ada apa ini?!” tiba-tiba langkah Dhillah tertahan oleh sepasang tangan yang memegang erat pundaknya.

Aku Benci Kamu

Siang kota Bogor hari itu begitu cerah. Udara terasa lebih sejuk dari biasanya dengan sinar matahari yang sekedar menerangi. Lalu lalang manusia di sepanjang trotoar tak kalah ramai dengan mobil-mobil yang berhamburan di badan jalan aspal. Rupanya suasana yang sedikit berbeda ini tak ingin dilewati begitu saja, dengan ceria mereka menikmati hari. Orang-orang terlihat lebihContinue reading Aku Benci Kamu