Hidup Harus Berubah

“Sesungguhnya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.” (Al-Hadits). Hadits tersebut memberikan arahan bagi kita akan pentingnya sebuah perubahan. Hidup yang itu-itu saja (stagnan) selain memunculkan kebosanan juga jauh dari keberhasilan.

Gerak merupakan suatu perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Manusia yang menyadari hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini dapat dipastikan menyimpan tekad dan semangat yang tinggi untuk bisa berubah. Rasulullah dan para pendahulu kita telah memberi tauladan akan pentingnya perubahan ini. Kesuksesannya memimpin jazirah Arab, mulai dari mendakwahi sahabat terdekatnya, keluarga terdekat, tetangga, kaum kafirin, sampai menaklukan pemimpin yang dzalim. Yang pada akhirnya beliau berhasil menjadi pemimpin yang disegani di jazirah Arab.

Itu hanya segelintir kesuksesan dari panutan kita. Masih banyak para salafu shalih, orang-orang terdahulu hingga generasi sekarang yang sudah berhasil menoreh kesuksesan. Ini mereka dapatkan tidak dengan berdiam diri dan tapi dengan kerja keras dan kesungguhan dari diri sendiri. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13] : 11).

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk bisa mengubah diri. Pertama, menyelisik penyakit ‘untung ladang enteng’. Dapat dipastikan setiap manusia menginginkan sesuatu dengan mudah. Tidak perlu repot-repot. Padahal sangat mustahil itu diperoleh tanpa pengorbanan. Jika benar adanya, bisa jadi kemudahan itu datangnya dari syetan yang selalu menggoda manusia dengan berbagai tipu dayanya. Oleh karena itu, usaha menjadi keniscayaan.

Kedua, perbanyak baca biografi orang-orang sukses. Darinya kita akan mendapatkan asupan ilmu, pengalaman, pentingnya kesungguhan, pentingnya proses, yang pada akhirnya tertantang untuk mengikuti jejak keberhasilan mereka.
Ketiga, bulatkan tekad. Azzamkanlah dalam hati kesungguhan dan kebulatan tekad untuk mengubah diri.
Dari ketiga langkah tersebut, tentulah belum lengkap tanpa diikuti keikhlasan hati dalam menjalankannya. Wallahu ‘alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *