Racun

Wahai Sahabatku, sekalian sungguh Allah swt sangat sayang pada kita melebihi sayangnya seorang Ibu kepada anak yang telah dilahirkan. Karena Allah, Dia lah yang telah menciptakan kita dari setetes cairan yang hina, lalu dari sanalah kita diciptakan menjadi seorang makhluk yang memiliki akal dan hawa nafsu guna menjadi khlifah yang agung di muka bumi ini.

Jangan pernah gentar apalagi goyah sehingga timbullah niat jahat iblis untuk menggoyahkan iman kita yang mudah goyang akan godaan Fatamorgana dunia. Berjuanglah hingga kita menemui Allah dalam keadaan tersenyum puas karena kita telah memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita. Entah apa yang akan terjadi bila kita tidak mengenal Allah swt, mungkin kini kita menjadi orang terhina dan dihinakan di segala penjuru muka bumi.

Memang manusia itu dihormati karena bentuk fisik dan lahirnya semata, tetapi bukankah kita berada di dunia yang cenderung lebih menghargai segala hal yang bersifat materialisme. Bertahanlah karena suatu saat nanti mungkin akan dibangkitkan umat yang senantiasa memuji dan mengagungkan orang-orang yang memang diagungkan oleh para penghuni langit. Sungguh bertahan dan bersabar dalam kebaikan lebih aku sukai daripada aku terjerumus ke dalam keasyikan yang semu dalam lembah yang hina dina.

Aku bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan aku anugerah yang sungguh tiada terbayang sebelumnya, bahwa aku bersama dalam jamaahNya yang senantiasa berzikir dan mentasbihkan Nama-NamaNya. Maha suci Allah swt yang telah mengatur perjalanan seorang hamba yang lemah dan nista ini. Bersyukur pula kepada Allah swt aku dapat mengerti bahwa aku bukanlah seorang yang dimuliakan akan karunia keduniaan Allah swt namun Allah lebih dari yang aku sangka karena Allah memilih ku untuk dapat meneguk nikmat-nikmat kebahagian surgawi. Ketenangan, kekhusyukan, serta manisnya Iman yang mampu membuat ku bergetar. Sungguh aku ingin menemui Rabbku ke Jalan yang lurus yang penuh dengan kenikmatan yang tak akan berhingga dan tak berbilang.

Bersyukur ku kepada Allah yang memberi keluarga yang senantiasa memberiku sebuah kekuatan jiwa yang selalu memotivasi akan ketegaran jiwa. Berjuangku untuk menemui seutas senyum, seberkas tawa yang memancar dari kecerahan Ayah, Mama, dan adik-adikku yang menceriakan dan mencerahkan hati yang kerap menggeras bak batu es.

Aku ingin berada dalam barisan hamba-hamba yang rindu untuk berjuang dijalan Allah swt, yang merindukan wnagi kematian syuhada. Semoga surat ini menjadi hiasan yang begitu berharga untuk menjadi sebuah moment kenangan ketika seorang bidadari syurga telah menemuiku dengan dekapan yang sangat mesra dan menghangatkan.
Wahai perindu syurga, bantulah aku agar aku tak tertinggal dalam peerlombaan ini.

Dari lubuk hati seorang pemabuk Cinta
[email protected]

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *