Aku Benci Kamu
Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring. Dhillah berjalan terburu-buru, bahkan hampir berlari. Wajahnya penuh dengan amarah dan kekecewaan. “Dhillah! Dhillah! Tunggu! teriakan Jeje seolah tak didengarnya. Dhillah terus melaju tanpa menoleh. “Dhillah! Tunggu dulu! Ada apa ini?! tiba-tiba langkah Dhillah tertahan oleh sepasang tangan yang memegang erat pundaknya. “Sudahlah! Tidak ada lagi yang harus dijelaskan. …