Menambahkan plymouth di dell n4030 kesayanganku

Ada yang menarik dari ubuntu. Kita bisa mengubah tampilan plymouth seperti yang saya suka. banyak sekali. hanya berhubung lepy saya pake dell n4030 arsenal, saya tertarik dengan plymouth ini. Simpel dan lucu.

mula-mula, kita download plymouthnya di http://www.klurk.com/files/1G7KCA5V/dell_plymouth_1010.tar.gz. Kalau sudah copy saja ke home supaya mudah.

Langkah selanjutnya copy folder plymouth dell tersebut ke theme  /lib/plymouth/themes/dell_plymouth_1010. Bila sudah, lakukan

root@nan:/home/nan#sudo update-alternatives –install /lib/plymouth/themes/default.plymouth default.plymouth /lib/plymouth/themes/dell_plymouth_1010/dell_ply_jmming.plymouth 100

lalu

root@nan:/home/nan#sudo update-alternatives –config default.plymouth
There are 3 choices for the alternative default.plymouth (providing /lib/plymouth/themes/default.plymouth).

Selection    Path                                                              Priority   Status
————————————————————
* 0            /lib/plymouth/themes/dell_plymouth_1010/dell_ply_jmming.plymouth   100       auto mode
1            /lib/plymouth/themes/dell_plymouth_1010/dell_ply_jmming.plymouth   100       manual mode
2            /lib/plymouth/themes/ubuntu-logo/ubuntu-logo-scale-2.plymouth      99        manual mode
3            /lib/plymouth/themes/ubuntu-logo/ubuntu-logo.plymouth              100       manual mode

Press enter to keep the current choice[*], or type selection number: 1
root@nan:/home/nan# sudo update-initramfs -u
update-initramfs: Generating /boot/initrd.img-3.13.0-39-generic
root@nan:/home/nan#

pilih nomor 1. dan ketik lagi di terminal:sudo update-alternatives –config default.plymouth
lalu

sudo update-initramfs -u

Dan lihat hasilnya dengan restart. Plymouth dell nya sudah jadi…

GAMBARU

Kemarin siang, Yoshino-san, staf lokal di KPw BI Tokyo, membagikan kue taiyaki di kantor. Katanya, itu kue sebagai simbol “Gambaru”. Ya, Gambaru adalah kata yang begitu sering saya dengar saat pertama kali datang di Jepang. Awalnya, saya kerap sebal dan risih dengan istilah “Gambaru” ini. Hampir di setiap kesempatan, orang2 Jepang selalu bilang ke saya, Gambatte !! (Bentuk lain dari ungkapan “Gambaru”).
Gambaru artinya “berjuang habis-habisan, dan tetap sabar”. Ini adalah gambaran determinasi orang Jepang. Bahwa sesuatu harus dilakukan secara serius, tidak asal-asalan, dan tetap sabar. Gambaru, bukan kalimat “kosong” atau “asal sebut”. Bagi orang Jepang, gambaru adalah filosofi yang harus dipegang erat. Kaneko-san, guru bahasa Jepang saya, kalau memberi tugas juga selalu berkata “Gambaru Iwan-san!”. Sementara Masako-san, staf lokal KPw, juga berkata begitu kalau saya akan pergi melakukan perjalanan dinas, “Gambaru Iwan san!”.
Sejak kecil, anak-anak di Jepang sudah diajari filosofi gambaru. Kalau mereka ikut lomba, mereka saling berkata, gambaru. Kalau mau ujian, mereka juga berkata, gambaru. Mau ke kantor, mulai bekerja, mereka saling berkata, gambaru. Itu dilakukan di setiap episode kehidupan.
Saat gempa, tsunami, dan krisis nuklir terjadi sekarang, saya merasakan dan melihat sendiri, bagaimana filosofi Gambaru itu bekerja. Orang Jepang tidak mengeluh, tidak marah-marah, tapi mereka tetap tegak dan mampu mengatakan “Ya” pada bencana. Tidak sekalipun kita mendengar orang Jepang yang berebut makanan, menjarah, menimbun, dan melakukan kekacauan pascabencana. Mereka tetap mengantri dan memikirkan orang lain. Saya rasa masyarakat Amerika dan Eropa-pun belum sampai pada tahap ini kematangannya.
Di Tokyo sendiri, keadaan cukup kritis dengan berkurangnya pasokan listrik. Belum lagi ancaman radiasi dari krisis reaktor nuklir Fukushima. Stok makanan serta air minum terbatas, bensin dijatah, dan transportasi umum masih sulit. Tapi tidak ada orang Jepang yang memborong di supermarket, panik, atau memikirkan diri sendiri. Mereka tetap antri, saling peduli, dan membeli kebutuhan secukupnya.
Di televisi lokal Jepang, tayangannya menarik. Tidak ada lagu-lagu mellow seperti lagu2 Ebiet, tayangan tangisan anak negeri, rekening2 donasi, videoklip pengungsi yang menangis, ataupun bendera parpol di pengungsian, sebagaimana yang marak di televisi lokal kita kalau ada bencana.
Yang terlihat di televisi Jepang adalah berbagai informasi nomor penting, update info bencana, pejabat pemerintah yang berulang kali minta maaf, dan klip tentang warga Jepang yang bekerja keras membantu sesama dan bergotong royong. Gambar-gambar di televisi Jepang adalah soal pengobaran semangat. Bukan kecengengan-kecengengan, apalagi ketakutan.
Kaisar Jepang Akihito, beberapa hari lalu muncul di televisi dan bicara langsung pada rakyat. Sebuah kesempatan yang jarang dilakukannya. Pesannya satu, Don’t Give Up Hope!. Ia mengingatkan kembali semangat “gambaru” kepada rakyat Jepang. Saat gempa Kobe tahun 1995 lalu, seluruh media Jepang menulis “Gambaro Kobe”, sebagai pembangkit semangat warga Kobe. Kini, di mana-mana ditulis, “Gambare Nippon”, ayo bangkit Jepang.
Krisis kali ini adalah krisis yang betul-betul “devastasting” dan menghancurkan Jepang. Mereka memang sudah terbiasa dengan gempa dan bencana. Tapi saya melihat sendiri bagaimana mereka sempat “kaget” saat gempa ini terjadi, dan tidak menyangka dampak tsunami lebih besar dari perkiraan. Mereka juga masih berjuang mengatasi krisis reaktor nuklir. Bukan cuma satu, tapi mereka menghadapi tiga krisis sekaligus, gempa, tsunami, dan nuklir. Belum lagi dampaknya di sisi ekonomi dan pasar uang yang menjadi rentetan dari krisis. Bencana ini jauh lebih dahsyat dan “catastrophic” dibandingkan tsunami Aceh dan gempa Padang. Saya tidak berani membayangkan bila ini terjadi di Indonesia.
Tapi orang Jepang tidak menyerah, marah, mengeluh, atau menyalahkan Tuhan. Tidak ada cerita-cerita mistik pascagempa, yang menyalahkan pemerintah, kutukan karena Perdana Menteri dari DPJ atau sejenis itu, mengothak athik wethon dan tanggal gempa, atau mengatakan ini azab dan kutukan bagi Jepang. Bagi mereka. inilah yang diberikan oleh Tuhan, dan mereka ikhlas menerima, serta berani mengatakan “Ya”. Bukan menyalahkan.
Mereka menyadari bahwa persoalan hidup ini harus dihadapi dengan keteguhan hati. Ini yang dulu dikatakan oleh filsuf Nietzche dengan istilah “Amor Fati”. Dalam filsafat Nietzche, Amor fati adalah afirmasi atau kemampuan berkata “Ya” terhadap ketakpastian. Itulah sejatinya hidup, yang selalu berada dalam ketakpastian. Kita tidak hanya harus menanggung apa yang tidak dapat diubah, bahkan kita juga harus mencintainya.
Di Tokyo ini, kami mendapatkan banyak pelajaran dan menjadi saksi atas realita sebuah masyarakat yang matang. Masyarakat yang “baldhatum thoyibatun warobbun ghofur”, yang hanya saya baca di buku-buku ataupun kitab suci. Kami diberikan kesempatan untuk melihat negeri ini, bukan hanya pada saat aman, tapi juga pada saat bencana mengerikan terjadi. Hal ini meyakinkan kami, bahwa masyarakat yang “highly dignify and civilized society” seperti ini, ada dan bisa diwujudkan.
Dari Jepang, kita mencoba berkaca pada bangsa kita. Mudah-mudahan kita dapat belajar dari semangat “gambaru” ini. Kita bisa menjadi manusia yang tidak mudah mengeluh bila ada masalah. Tidak menyerah bila dicerca orang. Tidak mudah cengeng dan protes. Tidak mudah frustasi bila mendapatkan cobaan dan sesuatu yang tidak sesuai. Tidak saling menjelekkan orang. Namun menjadi pribadi yang saling memikirkan sesama. Bekerja keras dengan tekun. Menyerap semangat “gambaru”. Dengan itu, mudah2an kita bias menjadi manusia yg lebih baik.

Amiiin..

Menghapus paket bandwidthd di ubuntu

Sudah dua hari saya dipusingkan dengan cara menghapus paket bandwidthd di ubuntu 10.10 kesyangan saya. Entah saya juga kurang faham dengan fungsi dari paket bandwidthd tersebut. yang jelas gara-gara paket inilah saya tidak bisa menginstall paket lain baik itu dari “Ubuntu Software Center” ataupun dari yang lainnya. Yang jelas sementara di terminal masih bisa install tapi selalu disebutkan bahwa ada error di paket bandwidthd… aduh lagi-lagi paket tersebut di sebut-sebut terus.

sudah dicoba dihapus dengan berbagai perintah seperti perintah di bawah ini tapi tidak berhasil juga. Berikut perintah yang sudah pernah saya

#sudo apt-get –purge remove bandwidthd

atau

#sudo dpkg –remove –force-remove-reinstreq bandwidthd

atau

#sudo apt-get remove bandwidthd

atau sampe di uninstall/ di stop dengan perintah

#sudo /etc/init.d/bandwidthd stop

Tetap semua perintah di atas tidak ada yang mempan. dan alhamdulillah akhirnya nemu artikel bagus di sini.

Yang jelas di situ tertulis suruh merubah file sources.list di /etc/apt/sources.list.

Nurut saja. dan hasilnya di dapat:

pkg: warning: overriding problem because –force enabled:
Package is in a very bad inconsistent state – you should
reinstall it before attempting a removal.
(Reading database … 244976 files and directories currently installed.)
Removing bandwidthd …
Purging configuration files for bandwidthd …
Processing triggers for ureadahead …
ureadahead will be reprofiled on next reboot
Processing triggers for man-db …

Trus langsung di reboot deh. Alhamdulillah bisa lagi…

apt-get dan perintah dpkg di Debian

Dasar-dasar

Debian GNU / Linux menggunakan singkatan apt Advanced Package Tool.

Install software menggunakan apt

 apt-get install software

Memperbarui daftar paket di sources.list

 apt-get update apt-get update

Update software menggunakan apt

 apt-get upgrade

Untuk mengubah daftar mirror apt

 apt-setup

Mencari paket

 apt-cache search package

Uninstall software menggunakan apt

  apt-get remove software

Cara pintas

update daftar paket

 # Apt-get update

memperbarui daftar paket yang tersedia

 # dselect update

upgrade semua paket yang terinstal

 # Apt-get upgrade

menginstall paket

 # Apt-get install pkg

uninstall paket

 # Apt-get remove pkg

menampilkan semua paket diinstal atau dihapus

 dpkg-l

menunjukkan status menginstal paket

 dpkg-l pkg

menampilkan semua paket yang cocok dengan pola

 dpkg -S pattern

daftar paket yang berisi string

dpkg

daftar file dalam paket

dpkg-L pkg

menampilkan status dari paket

 dpkg-s pkg

menunjukkan rincian paket

 dpkg-p pkg

daftar paket yang relevan

apt-cache search string

install paket dari file deb

 # dpkg -i file.deb

purge package (and config?)

 # dpkg -P pkg

jalankan kembali mengkonfigurasi untuk sebuah paket

 # Dpkg-reconfigure pkg

get the source mendapatkan source

 # apt-get source pkg

config build-deps untuk source dan install sesuai kebutuhan

 # apt-get build-dep

menginstal paket dari rilis tertentu

 # apt-get -t release install pkg

mencegah nama dari berjalan pada bootup

 # update-rc.d -f name remove

upgrade distribusi

 # apt-get dist-upgrade
Post

Program Hijrah ke BlankOn 4.0 Meuligoe Standar selesai juga

Alhamdulillah, akhirnya bisa juga nih merampungkan walopun belum semuanya kelar, seenggaknya buat internetannya udah bisa. Jadi Program Hijrah ke Tahun Baru yang lebih baik bisa juga terlaksana.

Sebagai gambaran, di kompi jadul ku, terpasang Igos Nusantara dan   BlankOn 4.0 Meuligoe Standar.

Ini screenshotnya:

Tampilkan URL nama sendiri pada facebook

Ada yang lucu nih. Malem ini aku dapetin info bagus, tanpa sengaja keliling fesbuk dan ternyata di fesbuk kita bisa buat url dengan nama kita sendiri. Caranya masuk ke www.facebook.com/username trus daftar di situ.

Facebook emang ga ada mati-matinya. Ada beberapa pilihan yang tersedia. Sayang karena iseng saya tidak sempat mengabadikannya. Yang tersisa hanya tampilan setelah jadi seperti di bawah ini. Dan setelah jadi tampilannya seperti: http://facebook.com/agusw.amdkep.

Maklum karena namanya agus wahyudi alias agusw alias agus itu namanya pasaran jadi sudah ada yang daftarin duluan yaitu mas agus wiratmaja mau aguswahyudi, Akhirnya setelah mentok, saya pake nama agusw.amdkep saja. Sebetulnya tanpa bermaksud menyombongkan diri tapi apa boleh buat yang itu yang di terima. Maka jadilah saya pake url  www.facebook.com/agusw.amdkep seperti tampilan di bawah ini:

Kalo pengen tau tampilan maksimalnya di sini.
Selamat mencoba.

Bukalah Kaca Matamu, a song from Rano Karno

Ada yang lucu akhir-akhir ini. Sebulan yang lalu entah aneh bin ajaib gw inget lagi sebuah lagu dari Rano Karno “bang doel” yang judulnya Bukalah kacamatamu. Ditambah lagi kemaren-kemaren lagu tersebut kembali di puter sama trio kocak di acara Derings di SCTV yang diperankan oleh Desta dan Ringgo Agus Rahman. Lucu aja. ini liriknya:

Bukalah kacamatamu
bila kau ingin memandangku
tak perlu kau sembunyi
curi pandang malu dong aah…

Gelisah resah hatiku
serasa dag dig dug jantungku
hitam kacamatamu membuatku
jadi salah tingkah

Kelap-kelip lampu di kota
kutak kutik matamu nakal
senyum genit rayuan gombal
merinding buku kudukku

Kelap-kelip lampu di kota
kotak kutik matamu binal
maksud hati memeluk gunung
dalam hati yang pada bingung

Aduh cantiknya kamu
bila tersipu malu
hati siapa, sayang
yang tak tergoda

Artis (Band): Rano Karno / Ted Sutedjo.

Dan bagi yang pengen liat video clipnya bisa di simak di sini:


Cara Belajar Efektif

ingin sukses dalam belajar? Ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan? Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly effective People karangan Steven Covey

Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.

Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.

Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.

Anggap dirimu berada dalam situasi “co-opetition” (bukan situasi “win-win” lagi).
“Co-opetition” merupakan gabungan dari kata “cooperation” (kerja sama) dan “competition” (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan /ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.

Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.

Cari solusi yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.

Materi diadaptasi dari:
Landsberger, Joe. Effective Habits for Effective Study