Day: Mei 3, 2005
Kekasihku Tak Lagi Setia
Kekasihku tak lagi setia seperti sedia kala Wajahnya tak lagi lucu ketiak bertemu Matanya tak lagi sayu saat ku cumbu Berat badannya tak lagi dijaga Kekasihku tak lagi setia seperti dulu Saat kogoda, ia tak lagi terlena Saat gelap ia tak lagi mesra Dan tak ada lagi kata-kata rindu Rasanya, harus kusudahi kisah ini Kisah
Kau seorang pria biasa dengan cinta yang tak biasa!
Kau egois sekali! Semalam kau tak datang tanpa bilang Dan kau biarkan aku menunggu dan terlalu Aku menjadi kesepian Dan sedih kembali kau tak penuhi janji Kau tak pernah mengerti aku Aku yang kau anggap tegar, sebenarnya rapuh Dan aku lemah Aku tak punya cukup tenaga untuk mengerakkan ke-32 otot wajah ini Lalu aku tersenyum,
Kalian yang salah duga
Kalian yang salah duga! Dhillah tidak seperti yang kalian kira… Bahkan terus terang, aku sendiri hampir salah mendeskripsikannya Dhillah hari ini tak lagi sekedar haiku Pesawat canggih itu benar-benar nyata Sesosok gadis dengan sebuah nama yang sempat menggangguku ketika ku sedang semedi di gua hirarki ternyata hanya satu lintasan penggoda Dalam dunia antariksa hal itu
Kau kekasih terbaik yang pernah kumiliki
Lalu aku tersadar, setelah tertidur dalam waktu panjang Aku sepi… Sejak dulu aku sendiri, tapi baru kali ini aku merasa sepi Dan malam ini aku teringat pada semua Cinta, amarah, egoisme… Lalu terpusat pada seorang putri Tangannya belum pernah kusentuh Menatap, sesekali… Dan lebih banyak diam. Aku begitu menghormatinya, mencintainya Aku tidak bodoh! Dan aku
Gadis Hantuku
Sesosok hantu datangiku ketika ku terjaga dalam malam sebulan yang lalu Aku takut? Tidak. Ia cantik luar biasa… Dan betapa ku bangga, ku telah berbincang dengan hantu wanita Gaun putihnya laksana baju pengantin bahagia Taring kecilnya, aduhai… Indah nian… Kikihannya menebar sejuta kerinduan Kehadirannya membawa sesuatu yang baru untukku… “Kau tak takut padaku…?” Aduhai, ternyata
Doaku Kala Terjaga Dari Mimpi Lama Dunia Fana
Tuhan, begitu sempurna kau ciptakan wajah ini… Kau hadirkan kerut di sela-sela dahi… Kau putihkan helai demi helai rambut ini… Mengajakku untuk mengingat hari… Sendi-sendi tubuh mulai kaku… Pandangan mengabur… Kaki melemah menompang tubuh Lalu pergantian waktu menegurku Begitu bijak Kau, Tuhan… Mahalah segalanya Engkau Kau sadarkaknku kala ku bercemin pada cermin nyata Semakin dekatlah
Dan aku, siapa yang aku cintai?
Aku tengah bingung Siapa yang aku cintai? Mungkinkah saat ini aku tengah terkutuk? Karma… Dan aku bingung Andai saja cinta memintaku berdiri, maka pasti aku berdiri Andai cinta memintaku berlari, aka akan melakukannya Jika cinta memintaku diam, aku akan diam Tapi saat ini justru cintalah yang diam, berdiri, lalu berlari Siapa yang kucintai? Ada cinta
Arsip
- April 2015
- Maret 2015
- Oktober 2014
- September 2014
- Mei 2014
- April 2014
- Januari 2014
- Agustus 2013
- Juli 2013
- November 2012
- Oktober 2012
- Juni 2012
- Januari 2012
- Desember 2011
- November 2011
- September 2011
- Agustus 2011
- Juli 2011
- Juni 2011
- Maret 2011
- November 2010
- Agustus 2010
- Januari 2010
- Juli 2009
- Juni 2009
- Mei 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
- Desember 2008
- November 2008
- Oktober 2008
- September 2008
- Agustus 2008
- Juli 2008
- Juni 2008
- Mei 2008
- April 2008
- Maret 2008
- Februari 2008
- Januari 2008
- Desember 2007
- November 2007
- Oktober 2007
- September 2007
- Agustus 2007
- Juli 2007
- Juni 2007
- Mei 2007
- April 2007
- Maret 2007
- Februari 2007
- Januari 2007
- Desember 2006
- November 2006
- Oktober 2006
- September 2006
- Agustus 2006
- Juli 2006
- Juni 2006
- Mei 2006
- April 2006
- Maret 2006
- Februari 2006
- Januari 2006
- Desember 2005
- Oktober 2005
- September 2005
- Agustus 2005
- Juli 2005
- Juni 2005
- Mei 2005
- April 2005
- Oktober 2004
Kategori
- Tak ada kategori