Untuk kaum muslim : Heboh novel dan film The Da Vinci Code
Novel The Da Vinci Code, yang filmnya akan mulai diputar pada bulan Mei 2006, dikarang oleh Dan Brown, pengarang Amerika yang ‘mengaku’ beragama Kristen /Katolik, berisi banyak hal yang menggemparkan umat Kristen/Katolik di seluruh dunia antara lain karena menceritakan bahwa Yesus bukan Tuhan (yang menurut Dan Brown ada fakta-fakta dokumentasinya). Novel ini best seller di banyak negara, pertama kali terbit tahun 2003 dan s/d awal 2006 sudah tercetak sekitar 60 juta eksemplar.
Tentu penganut muslim akan bilang, kan Al-Qur’an sudah bilang begitu, Yesus adalah hanya seorang nabi (Nabi Isa), bukan Tuhan. Tapi kalau yang bilang orang muslim maka tentu tidak akan dianggap oleh orang non-muslim. Nah, karena novel ini yang menulis orang Kristen/Katolik Amerika, dengan berbagai fakta, jadi menghebohkan penganut Kristen/Katolik.
Saya sudah membaca buku tersebut (versi Inggris, terbitan Double Day).
Sangat menarik, cerita action yang berisi banyak fakta yang mengejutkan.
Sayang memang ada beberapa bagian yang isinya mengenai pembunuhan sadis dan ritual kuno yang berhubungan dengan sex bebas. Jadi mungkin karena hal itu dan selain karena bentuknya novel yang tebal, maka jarang novel ini dibahas di kalangan muslim. Untuk itu saya ingin sedikit memberikan informasi.
Berikut ini beberapa point di buku tersebut yang penting dan yang menghebohkan :
1. Sebenarnya Nabi Isa awalnya tidak dianggap Tuhan. Namun pada tahun 325 Masehi, Constantine, raja Romawi membentuk dewan gereja (Council of Nicacea). Pada rapat ini diputuskan banyak hal termasuk bahwa Nabi Isa harus dianggap sebagai Tuhan agar agama Katolik lebih laku dan agar ada hukum bahwa umatnya hanya bisa masuk surga melalui Gereja Katolik Roma sehingga memperkuat kerajaan Romawi (hal 251-253).
2. Karena peningkatan (upgrade) status Nabi Isa dari seorang nabi menjadi Tuhan dilakukan setelah beberapa ratus tahun sejak kematian Nabi Isa, maka sudah terlanjur terdapat ribuan dokumen tentang kehidupan Nabi Isa sebagai manusia biasa. Maka kemudian Constantine menyusun Bible baru dengan memilih ayat (gospel) yang mendukung Nabi Isa sebagai Tuhan. Ayat yang tidak sesuai kemudian dibakar dan dinyatakan melanggar hukum. Tapi ternyata ada beberapa gospel yang berisi fakta bahwa Nabi Isa adalah manusia, lolos dari upaya penghacuran tersebut tersebut dan ditemukan. (hal 254)
3. Diterangkan di buku tersebut bahwa ada beberapa gospel yang menyebutkan bahwa Maria Magdalena (Mary Magdalene) adalah istri dari Yesus (hal 266-268). Kemudian diceritakan juga bahwa mereka punya anak. Karena hal ini akan bisa dijadikan bukti bahwa Yesus bukan Tuhan, maka gereja melakukan beberapa hal :
a. Maria Magdalena dianggap oleh gereja sebagai wanita tuna susila yang berusaha menggoda Yesus.
b. Gereja berusaha menghapus segala bukti mengenai hal tersebut.
Gereja juga berusaha membunuh dan menghancurkan suatu bukti terpenting yang
disebut Holy Grail. Cerita di novel ini berkisah tentang bagaimana seorang professor Amerika mencari Holy Grail ini, dan upaya gereja (sekte Opus Dei) menghalanginya dengan berbagai cara termasuk pembunuhan. Yang menyimpan Holy Grail adalah Priory of Sion, organisasi rahasia yang anggotanya termasuk Isaac Newton (penemu gaya gravitasi bumi) dan Lenardo Da Vinci (pelukis Monalisa).
4. Dan Brown mengklaim bahwa semua dokumen yang dia kutip di dalam novelnya adalah akurat (termasuk gospel2 di atas).
5. Para pendeta Kristen/Katolik banyak mengecam buku ini. Beberapa buku tandingan yang berisi penyangkalan telah diterbitkan (saya juga sudah membaca beberapa di antaranya). Namun apakah karena fakta/argumentasi penyangkalan-penyangkalan tersebut dinilai kurang meyakinkan ataukah karena cerita dan topiknya menarik maka sampai sekarang novel Da Vinci Code masih laku keras.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Dan Brown, dapat dilihat beberapa website, seperti : http://en.wikipedia.org/wiki/Dan_Brown.
Beberapa kutipan dari website tsb :
– Meskipun banyak yang mengklaim bahwa buku Da Vinci Code adalah anti kristen, tapi Dan Brown yang menyatakan dirinya sebagai seorang penganut Kristen berkata (membela diri) bahwa kontroversi adalah bagus untuk menginspirasi dikusi dan debat yang akhirnya justru akan menguatkan agama yang didebat. $B!&(B(komentar saya : kita tidak tahu apakah itu alasan Dan Brown saja. Kita juga tidak tahu apakah dampak buku tsb akan malah memperkuat iman penganut Kristen atau memperlemah)
( Although many claim Brown’s books such as “Da Vinci Code” are anti-Christian, Brown himself is a self-proclaimed Christian who says the controversy is good to inspire “discussion and debate” that will ultimately lead to a more solidly defended faith.)
– The Da Vinci Code adalah novel Dan Brown yang keempat, novel sebelumnya kurang laku. Namun setelah The Da Vinci Code laku keras maka novel sebelumnya juga menjadi laku. Novel tsb dianggap salah satu buku paling populer sepanjang masa (meskipun dikritik habis-habisan) dengan penjualan 60,5 juta kopi.
(Brown’s first three novels had mediocre success, with fewer than 10,000 copies in each of their first printings; but the fourth novel, The Da Vinci Code, became a runaway bestseller, going to the top of the New York Times Best Seller list during its first week of release in 2003. It is now credited with being one of the most popular books of all time (despite being heavily slated critically), with 60.5 million copies sold worldwide as of
2006. [6] Its success has helped push sales of Brown’s earlier books.
In 2004, all four of his novels were on the New York Times list in the same week[7], and in 2005, he made Time magazine’s list of the 100 most influential people of the year. Forbes magazine placed Brown at #12 on their 2005 “Celebrity 100” list, and estimated his annual income at $76.5 million USD. The Times estimated his income from ‘Da Vinci Code’ sales as $250 million.)
Dan Brown juga menyatakan akan membuat banyak buku lagi tentang berbagai secret society. Meskipun dia selama ini tampaknya lebih suka menulis novel yang cenderung dianggap ‘anti-kristen’, kita mesti waspada juga bisa-bisa dia menulis novel yang ‘anti-islam’. Kalau begitu, bisa jadi kasus Salman Rusdie II ya.
Demikian sedikit informasi mengenai novel tesebut.
Semoga bermanfaat. Apabila dianggap perlu, silakan disebarluaskan ke berbagai pihak.
Jemaah Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia
Deasy Rosalina, S.KG
Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Salemba Raya No.4
Jakarta Pusat 10260
Arsip
- April 2015
- Maret 2015
- Oktober 2014
- September 2014
- Mei 2014
- April 2014
- Januari 2014
- Agustus 2013
- Juli 2013
- November 2012
- Oktober 2012
- Juni 2012
- Januari 2012
- Desember 2011
- November 2011
- September 2011
- Agustus 2011
- Juli 2011
- Juni 2011
- Maret 2011
- November 2010
- Agustus 2010
- Januari 2010
- Juli 2009
- Juni 2009
- Mei 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
- Desember 2008
- November 2008
- Oktober 2008
- September 2008
- Agustus 2008
- Juli 2008
- Juni 2008
- Mei 2008
- April 2008
- Maret 2008
- Februari 2008
- Januari 2008
- Desember 2007
- November 2007
- Oktober 2007
- September 2007
- Agustus 2007
- Juli 2007
- Juni 2007
- Mei 2007
- April 2007
- Maret 2007
- Februari 2007
- Januari 2007
- Desember 2006
- November 2006
- Oktober 2006
- September 2006
- Agustus 2006
- Juli 2006
- Juni 2006
- Mei 2006
- April 2006
- Maret 2006
- Februari 2006
- Januari 2006
- Desember 2005
- Oktober 2005
- September 2005
- Agustus 2005
- Juli 2005
- Juni 2005
- Mei 2005
- April 2005
- Oktober 2004
Calendar
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | |||
5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Kategori
- Tak ada kategori
Tinggalkan Balasan