Sebuah pesawat canggih melintas diantariksa,
jauh dari bumi tempat manusia berkumpul
Aku berada diantaranya
Riuh bocah bumi senandungkan lagu tempe bongkrek
Dan rangkaian kalimat-kalimatku mulai sulit dimengerti
Lalu datang pesawat singgah
Kukira adalah dhillah
Kuhentakkan kakiku hingga bergetar seluruh nadi
Belum sempat senyum tersembul, kutersadarkan dari mimpi
Ya, mimpi indah antariksa buyar seketika
Beralih kemimpi buruk dunia fana yang memang nestapa
Kusalah duga
Kukira dia Dhillah
Dan kini, antariksa nyata telah kembali berada dikelopak mata