Kembali, siapa yang peduli?

Berlarilah ia dari hidupnya yang mati
Mencoba mencari warna dalam mimpi
Terpejam terpaksa dari sesuatu yang dibeli
Dan merasa bahagia tanpa senyum

Sepagi buta ia memukul kepala
Berharap terpingsan dan tertidur lega
Dan lupa pada segala luka
Luka-luka dunia di dirinya

Asap rokok lagi-lagi memenuhi aliran rongga udara tubuhnya
Menunggu rubuh dan tak mengeluh

Manusia berwujudnya hatinya nestapa
Hidup dan nyatanya tak berirama
Goresan kata tanpa rencana
Mengalir dan tersesat
Tanpa tema dan makna
Lelaki berjuang menikmati adanya

Tak ada aturan yang sanggup menjelaskannya
Termenungnya di tengah pagi
Embun-embun di dahinya menguap begitu saja

Dan siapa yang peduli?
Peduli pada rangkaian kata yang sulit dimengerti

Lusuh, peluh, dan rubuh

Tak lagi dan pernah jernih di satu sisi
Sisi tanpa isi
Melayang tanpa tertempa
Lalu menjauh, hilang
Kembali dalam sesaat, dan terus berulang

Kembali, siapa yang peduli?

1 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *