Untuk Dhillah, kemarin, hari ini, dan nanti…

Adalah hal yang berbeda saat dulu dan hari ini
Haru yang membiru, dan kisah yang tak kunjung usang
Kita melangkah tanpa arah
Tak terpikir saat nanti, hanya jalani hari

Adalah hangat jiwamu pernah selimutiku
Tertuntun hati ini untuk selalu ingatmu
Terbuang segala pikir tentang khabar liar
Siapapun cemburu menatap kita

Adalah cintaku yang terlalu
Dan cintamu yang membawa kasih tiada henti
Sikap sifat tulus selimuti setiap detik yang terlewati
Dengan segala wewangian yang terhembus dalam setiap janji

Adalah waktu yang mampu merubah segala
Cinta yang sempurna – ku tak pernah menyangka – mampu dileburkannya
Aku yang sendiri tanpa mampu menyadari
Dan kau yang tertatih dengan hati yang perih

Adalah hal yang tak terduga kita berjumpa kembali
Di atas segala rindu tentangmu
Di dalam segala gebu mengingatmu
Sesaat saling memandang, tersenyum, dan menyapa
Berbicara sekedarnya, lalu kembali berpisah
Dan ku tak pernah tahu ke mana arahmu
Dan ku tak pernah berani menebak isi hatimu

Adalah mungkin dendam masih meraja
Membalas segala perih tentang masa lama
Dan aku telah menyesal sejak lama
Andai ku dapat memperbaiki segalanya…

Hmmm…
Mungkinkah malam tadi dapat menjadi awal kembalinya bahagia
Atau awal dari segala bencana
Karma…

[Untuk Dhillah, kemarin, hari ini, dan nanti…]

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *