Takdirku jauh darimu
Melawan segenap rintihan hati
Mencipta bongkahan besar kecewa di jiwa
Tapi, siapa yang peduli?
Setiap sudut kamarku terpenuhi oleh sarang laba-laba
Menjadi hiasan terindah saat ku tak mampu lagi bergerak
Sejumlah semut hitam yang tak kuhitung berbaris rapi melintasi dinding kamar
Entah pulang dari berperang, atau bermigrasi mencari hunian baru
Namun, mereka seakan menari hendak menghiburku
Maafkan aku, semut-semut kecilku…
Aku tengah tak mampu tersenyum
Terciptalah juang untuk hidup
Atau hidup untuk berjuang?
Ah, aku tak mengerti
Dan memang tak pernah peduli
Saat pagi datang, ada yang berharap segera malam
Saat pagi datang, ada yang berharap selamanya tetap begitu
Aku tak peduli pada segala harap
Yang kupikirkan, alangkah indah jika aku memiliki harapan…