Ada cinta yang tak kucinta…
Entah harus kumulai dari mana untuk mengakui kejujuran diri
Bersamanya, hari selalu indah
Bersamanya, langit terasa selalu cerah
Ia terlalu tulus dalam segala
Hingga kini masih sulit kutemui titik salah di dirinya
Mengenal dirinya, dan tak peduli lagi pada waktu
Menatap wajahnya, dan tak ingat lagi pada segala trauma
Membelai rambutnya, dan aku semakin tak mampu menghempasnya
Hanya padanya aku tak berani menyakiti
Hanya padanya aku tak bernyali ingkar janji
Hanya padanya aku selalu berusaha menjadi pria yang mengerti
Rasa sayang itu terlalu dalam
Hingga kutak tahu seperti apa isi di dasar sana
Aku begitu menyayanginya
Ia hadir bagai anugerah atas segala fantasi sempurna
Tapi, itu… Itu bukan cinta!
Tuhan…
Bukankah hal sulit bagimu untuk menghujamkan rasa cinta di hati ini?
Aku begitu ingin mencintainya
Segala yang kulakukan adalah tulus, aku begitu menyayanginya
Dan aku tahu, itu bukan cinta…
Betapa aku selalu resah membayangkan kemungkinan terburuk
Saat ia tahu aku tidak mencintainya…
Betapa aku selalu khawatir memikirkan segala kekecewaannya kelak
Aku terlalu menyayanginya
Hingga ku tak pernah rela melihat ia terluka
Rasanya, apapun akan ku lakukan untuk bahagiakannya
Termasuk mencari cinta untuknya…
Namun hingga kini rasa itu belum juga kutemui
Sementara aku terus bersama resah
Khawatir ia mengetahui segala…
Cinta… Cinta…
Di mana engkau???
Tidakkah kau lihat ia begitu tulus padaku akan segala
Cinta, kasih sayang, kesetiaan, dan segala pengorbanan
Apalagi yang dapat kutapikkan untuk tidak mencintainya?
Tapi, mengapa cinta tak jua mau datang di hatiku untuknya?
Aku benar-benar berada dalam satu titik yang tak pernah kubayangkan sebelumnya
Menyadari, menghayati, mengagumi, dan menghargai segala tulusnya
Gadis bijak dari alam khayalku selama ini telah menjadi nyata
Membawakan aku cinta dan segala bahagia
Namun ternyata aku tak mencintainya…
Bagaimana aku harus bercerita padanya tentang semua ini?
Dari mana harus ku mulai kejujuran diri ini?
Aku terlalu takut menatap kecewa di matanya kelak…
Betapa bodohnya aku…
Kemana segala rasa cinta itu saat orang yang tepat telah hadir di hadapku?
Arsip
- April 2015
- Maret 2015
- Oktober 2014
- September 2014
- Mei 2014
- April 2014
- Januari 2014
- Agustus 2013
- Juli 2013
- November 2012
- Oktober 2012
- Juni 2012
- Januari 2012
- Desember 2011
- November 2011
- September 2011
- Agustus 2011
- Juli 2011
- Juni 2011
- Maret 2011
- November 2010
- Agustus 2010
- Januari 2010
- Juli 2009
- Juni 2009
- Mei 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
- Desember 2008
- November 2008
- Oktober 2008
- September 2008
- Agustus 2008
- Juli 2008
- Juni 2008
- Mei 2008
- April 2008
- Maret 2008
- Februari 2008
- Januari 2008
- Desember 2007
- November 2007
- Oktober 2007
- September 2007
- Agustus 2007
- Juli 2007
- Juni 2007
- Mei 2007
- April 2007
- Maret 2007
- Februari 2007
- Januari 2007
- Desember 2006
- November 2006
- Oktober 2006
- September 2006
- Agustus 2006
- Juli 2006
- Juni 2006
- Mei 2006
- April 2006
- Maret 2006
- Februari 2006
- Januari 2006
- Desember 2005
- Oktober 2005
- September 2005
- Agustus 2005
- Juli 2005
- Juni 2005
- Mei 2005
- April 2005
- Oktober 2004
Calendar
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | |||
5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Kategori
- Tak ada kategori
Tinggalkan Balasan