Terjadinya sebuah bencana tentu membutuhkan pihak lain baik masyarakat sekitar, instansi pemerintahan maupun lembaga kemanusiaan lainnya. Salah satu bagian penting dalam suatu penanganan bencana adalah tindakan Pre Hospital dimana penanganan yang cepat dan tepat akan meminimalkan terjadinya korban pada masyarakat yang tertimpa bencana.
Bali sendiri pernah dihadapkan pada kejadian luar biasa berupa ledakan Bom Bali di Jl legian Kuta pada tahun 2002 dan di Kuta Square serta Kafe Jimbaran pada tahun 2005. kejadian tersebut telah memberikan momen-momen bahwa kita dapat masyarakat dapat melihat jelas bagaimana proses penanganan pre hospital suatu bencana dalam skala yang besar di Propinsi Bali. Dari pengalaman yang ada tersebut, nampak bahwa pelayanan pre hospital yang diberikan terkesan belum terpadu antara satu instansi dengan instansi lainnya, hal ini salah satunya disebabkan karena instansi pelaksana kurang memiliki pengalaman dan referensi yang cukup tentang penanggulangan bencana khususnya terkait penanganan bencana yang luar biasa yang belum pernah ada sebelumnya.
Terkait hal tersebut, PMI Daerah Bali sebagai lembaga sosial kemanusiaan memiliki inisiatif untuk melaksanakan “Pelatihan Manajemen Bencana Untuk Pre Hospital” bagi instansi/lembaga yang terkait dalam penanganan Pre Hospital, dengan harapan kedepannya ada keseragaman pemahaman tentang penanganan bencana, sehingga pelayanan kepada masyarakat akan bisa dilaksanakan dengan lebih maksimal dan terpadu.
Kegiatan dilaksanakan di Hotel Santhi, Jl Patih Jelantik No 1 Denpasar dari tanggal 18-24 Juni 2007. Peserta dari kegiatan ini berjumlah 20 orang merupakan utusan dari Dinas Kesehatan (Propinsi, Kota Denpasar dan Kab. Badung), RS Umum Pemerintah/Swasta (Propinsi, Kota Denpasar dan Kab. Badung), Klinik (Kota Denpasar dan Kab. Badung), PMI (Kota Denpasar, Kab. Badung), RAPI, ORARI dan LSM Kemanusiaan (IDEP Foundation dll). Sedangkan Pemateri atau Fasilitator diambil dari PMI Daerah Bali maupun Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi Bali, RSUP Sanglah dan RAPI.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk Presentasi, Diskusi, Praktek, Gladi Posko sampai dengan Simulasi yang dilaksanakan pada akhir kegiatan. Dengan adanya kegiatan ini tentu diharapkan dapat tercapainya tujuan dari pelatihan yaitu dengan terlatihnya beberapa personil dari instansi yang terlibat dalam kegiatan pre hospital, dan juga kedepan tidak ada lagi miss komunikasi dalam pelaksanaan kegiatan pre hospital diantara instansi/lembaga tersebut.
Taufan K
Staff Informasi dan Komunikasi
PMI Daerah Bali
+6281 647 36 056