Pengalaman lapangan memperlihatkan bahwa banyak perusahaan sudah
melakukan pemeriksaan kesehatan untuk karyawannya. Namun minat yang
besar itu tidak dibarengi dengan kualitas pemeriksaan yang memadai
pada beberapa klinik pemeriksaan kesehatan.
Pertama pemeriksaan masih dilakukan dengan menggunakan parameter
yang tidak spesifik dan sensitif. Kedua pemeriksaan dilakukan secara
sama rata untuk semua pekerja. Yang ketiga tidak dilakukan
interpretasi, baik secara berkelompok, maupun secara perorangan
terkait dengan pekerjaannya.
Yayasan Sudjoko Kuswadji mencoba menyusun sebuah pelatihan
spirometry dan perlindungan pernapasan (kedua hal ini memang saling
terkait) agar dapat membantu petugas pemeriksaan dalam melaksanakan
tugasnya.
Pemeriksaan spirometry dilakukan dengan menggunakan alat yang
disebut spirometer. Alat ini dipakai untuk memeriksa salah satu
fungsi paru, yaitu ventilasi. Analog dengan tekanan darah yang
diukur dengan tensimeter, maka fungsi paru diukur dengan spirometry.
Sebagaimana dengan pengukuran lainnya pekerjaan ini banyak
memerlukan ketelitian, mulai dari: alatnya sendiri, yang memeriksa,
yang diperiksa, standar nasional, perhitungan dan lain-lainnya.
Penggunaan komputer sebagai alat bantu harus selalu dipakai secara
berhati-hati, karena komputer tidak bisa membedakan antara 79 dan
80. Jika 80 adalah batas normal, maka komputer akan memutuskan bahwa
79 adalah abnormal. Apa bedanya antara 79 dan 80? Jika kesalahan
pengukuran pada pemeriksaan spirometry bisa dicegah sedini mungkin,
maka kekeliruan pengukuran dalam jumlah banyak (epidemiologi) akan
berkurang juga.
Penyakit saluran pernapasan merupakan penyakit yang paling banyak
ditemukan. Kondisi ini bisa dimengerti karena saluran pernapasan
merupakan organ tubuh manusia yang kedua terpapar dengan dunia luar
setelah kulit, ketika kita dilahirkan ke dunia. Laporan penyakit
terbanyak yang dialami oleh Puskesmas sering berupa ISPA dan
sejenisnya yang merupakan penyakit saluran pernapasan. Ada berbagai
upaya untuk melindungi saluran pernapasan ini:
Mulai dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya mengobati kasus tbc
agar tidak menular, mengilangkan debu dengan proses basah,
mengurangi penguapan pelarut organik dengan menyempitkan mulut
container dan banyak upaya lainnya. Yang terakhir adalah melindungi
pekerja dengan memberikan masker atau respirator. Ternyata upaya ini
tidak semudah yang diduga. Mulai dari seleksi masker yang akan
dipakai, menetapkan kelaikan kesehatan pekerja dalam menggunakan
masker, pemeliharaan, lama pakai atau change schedule dan lain-
lainnya.
Pelatihan lebih banyak praktek ketimbang theori. Simulasi dan
pemecahan masalah merupakan cara yang sangat effektif dalam
pendidikan dewasa.
Herdi: “Saya melihat pentingnya penyederhanaan materi sehingga mudah
diingat”
Rasyid Dadang: “Saya sangat terkesan dengan fasilitator, sehingga
saya memahami benar apa yang belum pernah saya pikirkan”
Laili Khoiriyah: “Sangat menarik, mencerahkan dan memotivasi saya”.
Salim Karida:”Saya banyak mendapat tambahan ilmu dan wawasan”.
Hendry Suryono:” Saya sangat terkesan dan banyak kenalan baru”
Silakan untuk mendaftarkan diri pada Pelatihan ini dengan
menghubungi:
Dewi RANDRAPUSPITA HP +628787367787 Telp +62217343651
Atik Dwi SUHARTI HP Nomor +6281310520490 Telp +62218882138
Yayasan Sudjoko Kuswadji di telepon Nomor +62217343651, Fax:
+62217358966, email ke yayasan_sudjoko_ kuswadji@ yahoo.com.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan banyak terima kasih.
Wasalam,
Dr Sudjoko KUSWADJI MSc(OM) PKK SpOk
Pakar Kedokteran Keluarga, Spesialis Okupasi (Kesehatan Kerja)
Yayasan Sudjoko Kuswadji – Konsultasi dan Pelatihan
Jl Puyuh Timur III EG3 No 1 Bintaro Jaya Sektor V
Jurang Manggu Timur Tangerang 15222 Indonesia
Tel: +6221 734 3651 Fax: +6221 735 8966 HP: +62 812 9290059
Email: yayasan_sudjoko_ kuswadji@ yahoo.com HTTP://www.ysk. or.id/